TUGAS
ORGANOLOGI
“SAMPELONG”
OLEH :
PUTRI JOHANA
14023026
JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Tumbuh Kembang Alat musik Sampelong
Sampelong merupakan alat musik aerofon yang berasal
dari nagari Talang Maur, kecamatan Mungka, kabupaten Limapuluh Kota. Satu-satunya pewaris
kesenian sampelong yang masih hafal, yakni Islamidar. Islamidar yang akrab disapa Tuen
oleh penduduk kampung sekitar. Tuen adalah pewaris dan penjaga seni sampelong. Sejarah
hidup Tuen identik dengan perkembangan sampelong itu sendiri.
Sampelong, sebagaimana dituturkan Tuen sudah ada di
Minangkabau sebelum kedatangan Islam ke ranah ini. Nada sampelong adalah
nada-nada lagu Budha. Ini dibuktikan dengan kesamaannya dengan nada yang ada di
Thailand sebuah bangsa yang kebudayaan dan seninya berakar pada agama Budha dan
juga di Palembang daerah yang pernah menjadi tempat berkembangnya agama Budha.
Sampelong merupakan kesenian turun temurun
dari nenek moyang, tetapi kesenian ini tidak bisa lagi diwariskan ke generasi
penerus saat ini. Dahulunya dimainkan oleh anak nagari, hingga saat ini tak ada
satupun anak nagari yang mampu memainkan Sampelong yang pernah berjaya itu. Islamidar
yang berasal dari Talang Maur itu sendiri sangat bersemangat untuk mengajarkan
kesenian tradisi ke generasi muda saat ini. Islamidar pun mewariskan kesenian
Sampelong ke generasi penerus, tetapi mereka tak peduli begitu saja. Hal ini di
sebakan karena perkembangan teknologi, sehingga sampelong ditinggalkan begitu
saja sampai sekarang. Kini sampelong sangat jarang sekali digunakan, kecuali pada
acara-acara tertentu seperti teater, ritual dll.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. ASAL
USUL SAMPELONG
Sampelong merupakan
kesenian yang berasal nagari Talang Maur, kecamatan Mungka, kabupaten Limapuluh
Kota. Kesenian ini sangat terkenal, bahkan pada era kemerdekaan RI menjadi
salah satu kesenian yang digemari masyarakat, khususnya masyarakat Luak
Limopuluh Kota.
Alat musik tiup tradisional khas negeri Galamai ini
mempunyai sejarah yang mistik. Kehadiran sampelong pada masa
dahulunya sangat erat dengan kepercayaan gaib, karena sampelong ini harus
dilengkapi dengan syarat-syarat tertentu untuk mengunakannya. Tempat
memainkannya harus jauh dari keramaian. Sama halnya dengan saluang sirompak,
pada masa dahulu sampelong digunakan sebagai kekuatan magic untuk menggilakan
anak gadis orang karena menolah cinta seorang pemuda. Pemuda yang ingin memelet perempuan
tersebut naik ke bukit yang menghadap ke kampung, lalu meniup sampelong sambil
melepaskan kumbang dengan mantra-mantra. Nada yang lembut dari Sampelong
diadopsi dari suara kumbang.
Konon kabarnya, masyarakat disana juga meyakini bahwa wujud
halus dari bayi-bayi yang telah meninggal yang berada di alam gaib dapat dimunculkan
dengan mengucapkan mantra tertentu, agar datang dan bersemayam di lubang-lubang
nada Sempelong, satu lubang nada dipelihara oleh satu nyawa dari bayi
yang telah mati. Dan wujud halus dari bayi-bayi yang sudah meninggal itu
dipercayai pula memiliki kemampuan untuk mengikat hati kaum wanita. Hal ini
diasosiasikan kedalam wujud bayi, karna menurut masyarakat suara yang di
hasilkan oleh tipan sampelong mirip dengan suara rintihan bayi.
2. BAHAN
DAN CARA PEMBUATAN
a. Bahan
Bahan
yang digunakan dalam pembuatan sampelong ini adalah Bambu. Untuk menghasilkan
bunyi yang bagus, maka harus menggunakan bambu yang berkualitas bagus pula. Bambu
yang bagus adalah bambu yang telah matang atau kadar airnya sudah habis.
Cara
menetukan bambu itu sudah matang atau belum bisa kita lakukan dengan
menjentikkan jari pada bambu tersebut. Jika bunyinya tidak nyaring maka bambu tersebut
belum matang, dan jika bunyinya nyaring maka bambu tersebut sudah matang.
b. Cara
Pembuatan
1.) Sebelum
membuat sampelong, kita harus menentukan terlebih dahulu nada dasar apa yang
akan dibuat. Karena nada dasar menentukan besar atau kecilnya sebuah sampelong.
Jika nada dasarnya rendah maka sampelong yang dibuat besar dan panjang, begitu
juga sebaliknya.
2.) Memilih
jenis bambu yang berkualitas bagus
3.) Penebangan
bambu
4.) Pemotongan
bambu sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan
5.) Melakukan
penjemuran agar kadar air berkurang (kira-kira 1 minggu)
6.) Melakukan
pembersihan pada bambu untuk mengurangi serbuk-serbuk pada bambu
7.) Melobangi
pada bagian bambu ( jarak dari bawah ke lubang 1 adalah satu lingkaran benang,
dari lubang 1 ke lubang 2 satu lingkaran benang, dari lubang 2 ke lubang 3
adalah ½ lingkaran benang, dari lubang 3 ke lubang 4 juga ½ lingakaran
benang, dari lubang 4 ke lubang resonator adalah 1 ½ lingakaran benang)
8.) Membuat
pengikat pada atas sampelong
9.) Membuat
dekorasi
10.)
Melakukan steam nada dengan tuner
3. DEKORASI
Dekorasi yang digunakan pada sampelong ini tidak ada
keterkaitannya dengan adat atau lambang di Minang. Masyarakat menjadikan dekorasi
hanya sebagai hiasan saja. Kadang masyarakat ada juga yang membuat sesuai
dengan lambang minang, seperti gambar rangkiang dan sebagainya. Hal ini dapat
disimpulkan, tidak adanya aturan dalam mendekorasi sampelong. Dekorasi dapat
dibuat sesuai dengan keinginan masing-masing.
4. NADA
YANG DIHASILKAN
Sampelong hanya memiliki 5 tangga nada, yakni Sol, La, Do,
Re, Mi. Alat musik Sampelong ini jenisnya Pentatonis Minor. Beda dengan Bansi
yang Diatonis dengan tangga nada Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do. Laras nada
sampelong memiliki suara yang khas. Khas yang dimaksud adalah lebih low.
Sampelong juga tidak bisa mengikuti alat musik Diatonis.
Tangga nada sampelong
instrumennya baku. Sehingga, kalau dimainkan dengan alat musik lain, dia
harus dimainkan terpisah, misalnya saat pergantian alat musik lainnya. Nada
sampelong mirip dengan nada slendro dalam kesenian tradisional Jawa. Hanya saja,
pada sampelong, ada dua nada turun seperempat, yaitu nada la dan mi.
5.
TEKNIK
MEMAINKAN SAMPELONG
1.) Memasukkan mulut pada lingkaran
pengikat sampelong
2.) Meletakkan tangan kiri pada lubang
yang berleret tiga. Lalu jari telunjuk terletak pada lubang 4, jari tengah pada
lubang 3, jari manis pada lubang 2
3.) Tangan kanan terletak di lubang yang
paling bawah yaitu lubang satu. Lubang tersebut di mainkan oleh jari telunjuk
4.) Teknik memainkannya mengayun-ayun
6.
PANDANGAN
SOSIAL BUDAYA TERHADAP ALAT MUSIK SAMPELONG
Dahulu
pandangan masyarakat pada alat musik sampelong ini sangatlah ditakuti karena
mengandung unsur magic. Namun sekarang, kesenian sampelong telah menjadi
hiburan bagi masyarakat.
7.
FUNGSI
ALAT MUSIK SAMPELONG DLM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Pada
masa sekarang sudah terjadi pergeseran fungsi pertunjukan sampelong,
kehadiranya tidak lagi sebagai kekuatan magic dan dimainkan ditempat sunyi.
Akan tetapi lebih berfungsi sebagai seni hiburan. Sampelong biasanya berfungsi
sebagai acara-acara ritual tertentu, dan pertunjukan teater pada malam hari.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Alat musik Sampelong dalam kajian
organologis termasuk kedalam alat musik Aerofon.
2. Sampelong adalah alat musik yang
berunsur magic
3. Dekorasi yang dibuat tidak mempunyai
aturan dan ketentuan.
4. Sampelong digunakan saat acara
ritual tertentu atau pada malam hari
5. Nada yang dihasilkan Sol, La, Do, Re, Mi
BIODATA INFORMAN
Nama : Syofri Agusman
Jenis Kelamin : Laki-laki
TTL : Padang, 05 Agustus 1981
Agama : Islam
Alamat : Asrama TNI AD, Aur Duri No.05
blok D Padang
Pekerjaan : Seniman
Terimakasih telah mampir di blog saya, semoga bermanfaat :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar