Sabtu, 15 April 2017

Organologi Alat Musik Sampelong




TUGAS ORGANOLOGI
“SAMPELONG”

  
OLEH :
PUTRI JOHANA
14023026


JURUSAN PENDIDIKAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2017


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Tumbuh Kembang Alat musik Sampelong
Sampelong merupakan alat musik aerofon yang berasal dari nagari Talang Maur, kecamatan Mungka, kabupaten Limapuluh Kota. Satu-satunya pewaris kesenian sampelong yang masih hafal, yakni Islamidar. Islamidar yang akrab disapa Tuen oleh penduduk kampung sekitar. Tuen adalah pewaris dan penjaga seni sampelong. Sejarah hidup Tuen identik dengan perkembangan sampelong itu sendiri.
Sampelong, sebagaimana dituturkan Tuen sudah ada di Minangkabau sebelum kedatangan Islam ke ranah ini. Nada sampelong adalah nada-nada lagu Budha. Ini dibuktikan dengan kesamaannya dengan nada yang ada di Thailand sebuah bangsa yang kebudayaan dan seninya berakar pada agama Budha dan juga di Palembang daerah yang pernah menjadi tempat berkembangnya agama Budha.
Sampelong merupakan kesenian turun temurun dari nenek moyang, tetapi kesenian ini tidak bisa lagi diwariskan ke generasi penerus saat ini. Dahulunya dimainkan oleh anak nagari, hingga saat ini tak ada satupun anak nagari yang mampu memainkan Sampelong yang pernah berjaya itu. Islamidar yang berasal dari Talang Maur itu sendiri sangat bersemangat untuk mengajarkan kesenian tradisi ke generasi muda saat ini. Islamidar pun mewariskan kesenian Sampelong ke generasi penerus, tetapi mereka tak peduli begitu saja. Hal ini di sebakan karena perkembangan teknologi, sehingga sampelong ditinggalkan begitu saja sampai sekarang. Kini sampelong sangat jarang sekali digunakan, kecuali pada acara-acara tertentu seperti teater, ritual dll.
BAB II
PEMBAHASAN
1.      ASAL USUL SAMPELONG
Sampelong merupakan kesenian yang berasal nagari Talang Maur, kecamatan Mungka, kabupaten Limapuluh Kota. Kesenian ini sangat terkenal, bahkan pada era kemerdekaan RI menjadi salah satu kesenian yang digemari masyarakat, khususnya masyarakat Luak Limopuluh Kota.
Alat musik tiup tradisional khas negeri Galamai ini mempunyai sejarah yang mistik. Kehadiran sampelong pada masa dahulunya sangat erat dengan kepercayaan gaib, karena sampelong ini harus dilengkapi dengan syarat-syarat tertentu untuk mengunakannya. Tempat memainkannya harus jauh dari keramaian. Sama halnya dengan saluang sirompak, pada masa dahulu sampelong digunakan sebagai kekuatan magic untuk menggilakan anak gadis orang karena menolah cinta seorang pemuda. Pemuda yang ingin memelet perempuan tersebut naik ke bukit yang menghadap ke kampung, lalu meniup sampelong sambil melepaskan kumbang dengan mantra-mantra. Nada yang lembut dari Sampelong diadopsi dari suara kumbang.
Konon kabarnya, masyarakat disana juga meyakini bahwa wujud halus dari bayi-bayi yang telah meninggal yang berada di alam gaib dapat dimunculkan dengan mengucapkan mantra tertentu, agar datang dan bersemayam di lubang-lubang nada Sempelong,  satu lubang nada dipelihara oleh satu nyawa dari bayi yang telah mati. Dan wujud halus dari bayi-bayi yang sudah meninggal itu dipercayai pula memiliki kemampuan untuk mengikat hati kaum wanita. Hal ini diasosiasikan kedalam wujud bayi, karna menurut masyarakat suara yang di hasilkan oleh tipan sampelong mirip dengan suara rintihan bayi.

2.      BAHAN DAN CARA PEMBUATAN
a.       Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan sampelong ini adalah Bambu. Untuk menghasilkan bunyi yang bagus, maka harus menggunakan bambu yang berkualitas bagus pula. Bambu yang bagus adalah bambu yang telah matang atau kadar airnya sudah habis.
Cara menetukan bambu itu sudah matang atau belum bisa kita lakukan dengan menjentikkan jari pada bambu tersebut. Jika bunyinya tidak nyaring maka bambu tersebut belum matang, dan jika bunyinya nyaring maka bambu tersebut sudah matang.

b.      Cara Pembuatan
1.)    Sebelum membuat sampelong, kita harus menentukan terlebih dahulu nada dasar apa yang akan dibuat. Karena nada dasar menentukan besar atau kecilnya sebuah sampelong. Jika nada dasarnya rendah maka sampelong yang dibuat besar dan panjang, begitu juga sebaliknya.
2.)    Memilih jenis bambu yang berkualitas bagus
3.)    Penebangan bambu
4.)    Pemotongan bambu sesuai dengan ukuran yang telah di tetapkan
5.)    Melakukan penjemuran agar kadar air berkurang (kira-kira 1 minggu)
6.)    Melakukan pembersihan pada bambu untuk mengurangi serbuk-serbuk pada bambu
7.)    Melobangi pada bagian bambu ( jarak dari bawah ke lubang 1 adalah satu lingkaran benang, dari lubang 1 ke lubang 2 satu lingkaran benang, dari lubang 2 ke lubang 3 adalah ½ lingkaran benang, dari lubang 3 ke lubang 4 juga ½ lingakaran benang, dari lubang 4 ke lubang resonator adalah 1 ½ lingakaran benang)
8.)    Membuat pengikat pada atas sampelong
9.)    Membuat dekorasi
10.)                        Melakukan steam nada dengan tuner

3.      DEKORASI
Dekorasi yang digunakan pada sampelong ini tidak ada keterkaitannya dengan adat atau lambang di Minang. Masyarakat menjadikan dekorasi hanya sebagai hiasan saja. Kadang masyarakat ada juga yang membuat sesuai dengan lambang minang, seperti gambar rangkiang dan sebagainya. Hal ini dapat disimpulkan, tidak adanya aturan dalam mendekorasi sampelong. Dekorasi dapat dibuat sesuai dengan keinginan masing-masing.

4.      NADA YANG DIHASILKAN
Sampelong hanya memiliki 5 tangga nada, yakni Sol, La, Do, Re, Mi. Alat musik Sampelong ini jenisnya Pentatonis Minor. Beda dengan Bansi yang Diatonis dengan tangga nada Do, Re, Mi, Fa, Sol, La, Si, Do. Laras nada sampelong memiliki suara yang khas. Khas yang dimaksud adalah lebih low. Sampelong juga tidak bisa mengikuti alat musik Diatonis.
Tangga nada sampelong  instrumennya baku. Sehingga, kalau dimainkan dengan alat musik lain, dia harus dimainkan terpisah, misalnya saat pergantian alat musik lainnya. Nada sampelong mirip dengan nada slendro dalam kesenian tradisional Jawa. Hanya saja, pada sampelong, ada dua nada turun seperempat, yaitu nada la dan mi.

5.      TEKNIK MEMAINKAN SAMPELONG
1.)    Memasukkan mulut pada lingkaran pengikat sampelong
2.)    Meletakkan tangan kiri pada lubang yang berleret tiga. Lalu jari telunjuk terletak pada lubang 4, jari tengah pada lubang 3, jari manis pada lubang 2
3.)    Tangan kanan terletak di lubang yang paling bawah yaitu lubang satu. Lubang tersebut di mainkan oleh jari telunjuk
4.)    Teknik memainkannya mengayun-ayun

6.      PANDANGAN SOSIAL BUDAYA TERHADAP ALAT MUSIK SAMPELONG
Dahulu pandangan masyarakat pada alat musik sampelong ini sangatlah ditakuti karena mengandung unsur magic. Namun sekarang, kesenian sampelong telah menjadi hiburan bagi masyarakat.

7.      FUNGSI ALAT MUSIK SAMPELONG DLM KEHIDUPAN MASYARAKAT
Pada masa sekarang sudah terjadi pergeseran fungsi pertunjukan sampelong, kehadiranya tidak lagi sebagai kekuatan magic dan dimainkan ditempat sunyi. Akan tetapi lebih berfungsi sebagai seni hiburan. Sampelong biasanya berfungsi sebagai acara-acara ritual tertentu, dan pertunjukan teater pada malam hari.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Alat musik Sampelong dalam kajian organologis termasuk kedalam alat musik Aerofon.
2.      Sampelong adalah alat musik yang berunsur magic
3.      Dekorasi yang dibuat tidak mempunyai aturan dan ketentuan.
4.      Sampelong digunakan saat acara ritual tertentu  atau pada malam hari
5.      Nada yang dihasilkan  Sol, La, Do, Re, Mi

BIODATA INFORMAN 

Nama                   : Syofri Agusman
Jenis Kelamin       : Laki-laki
TTL                      : Padang, 05 Agustus 1981
Agama                  : Islam
Alamat                 : Asrama TNI AD, Aur Duri No.05 blok D Padang
Pekerjaan             : Seniman 


Terimakasih telah mampir di blog saya, semoga bermanfaat :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar